Wednesday, 20 February 2013

PETA TROWULAN


Trowulan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten MojokertoJawa TimurIndonesia. Kecamatan ini terletak di bagian barat Kabupaten Mojokerto, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Jombang. Trowulan terletak di jalan nasional yang menghubungkan Surabaya-Solo.
Di kecamatan ini terdapat puluhan situs seluas hampir 100 kilometer persegi berupa bangunan, temuan arca, gerabah, dan pemakaman peninggalan Kerajaan Majapahit. Diduga kuat, pusat kerajaan berada di wilayah ini yang ditulis oleh Mpu Prapanca dalam kitab Kakawin Nagarakretagama dan dalam sebuah sumber Cina dari abad ke-15. Trowulan dihancurkan pada tahun 1478 saat Girindrawardhana berhasil mengalahkan Kertabumi, sejak saat itu ibukota Majapahit berpindah ke Daha.




Wednesday, 13 February 2013

trowulan

di trowulan terdapat candi tikus

*candi trowulan ini terletak di bagian kabupaten mojokerto bagian barat 

*tempat wisata nya ada kolam kuno candi brahu candi tikus dan ada kolam segaran 

*tempat bersejarah nya adalah kerajaan majapahit 

*tokoh tokoh org yang berpengaruh adalah
-Gajah mada
-Hayam wuruk
-Raden wijaya
-Ratu kenjana
-Tribuana tunggal dewi
-Lembu sora

ciri khas kota nya adalah makam troyolan
   
 

Museum Trowulan, Koleksi Peninggalan Majapahit

Museum Trowulan berada di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Propinsi Jawa Timur. Museum ini berdiri diatas lahan seluas 57.625 meter persegi terdiri dari bangunan museum itu sendiri dan areal penggalian situs kerajaan Majapahit. Museum ini juga merupakan museum dengan koleksi peninggalan kerajaan Majapahit terlengkap di Indonesia.

 Museum ini dibangun pada tahun 1926, dengan tujuan menyimpan dan menampilkan benda-benda hasil penelitian Oudheidkundige Vereeneging Majapahit (OVM). Badan ini didirikan oleh Bupati Mojokerto pada saat itu, Kanjeng Adipati Ario Kromodjojo Adinegoro bersama Ir. Henri Maclaine Pont pada tahun 1924.

 Lalu pada tahun 1942, saat Jepang menginvasi Indonesia, museum ini ditutup. Pada tahun 1987, museum ini dipindahkan ke gedung baru, berjarak kurang lebih 2 km sebelah selatan dari gedung lama. Ruangan pertama di dalam museum ini adalah Ruang Persiapan, merupakan ruang dengan penggambaran history line kerajaan Majapahit. Ruangan - ruangan lain yang ada di museum ini antara lain :

  1. Ruang Persiapan
  2. Ruang Pamer Utama
  3. Ruang Pamer Temporer
  4. Ruang Multimedia
  5. Ruang Perpustakaan
  6. Ruang Penyimpanan Koleksi
  7. Studio Reparasi
  8. Ruang Laboratorium
  9. Museum Terbuka
Di dalam ruangan koleksi kita bisa melihat koleksi benda-benda kuno seperti prasasti Alasantan, yaitu sebuah prasasti yang menceritakan pada tanggal 5 Kresnapaksa bulan Badrawada tahun 861 saka (6 September 939 m), Sri Maharaja Rakai Halu Dyah Sindok Sri Isana Wikrana memerintahkan agar tanah di alasantan di bawah kekuasaan Bawang Mapapan (Ibu dari Rakryan Mapatih 1).

Di depan halaman museum terdapat tulisan berupa plakat yang isinya berupa larangan bagi para pengunjung seperti dilarang mengambil, mengubah dan merusak benda cagar budaya. Museum ini memiliki 80.000 koleksi benda purbakala.

 Ada juga koleksi yang paling terkenal disini yaitu Arca Raja Airlangga, digambarkan sebagai Dewa Wishnu yang mengendarai Garuda, dari Candi Belahan. Selain itu ada juga Arca bersayap yang dipercaya sebagai perwujudan dari Raja Blambangan yang terkenal yaitu Menak Jinggo.

 Diluar area bangunan museum terdapat situs pemukiman penduduk jaman Majapahit yang terbuat dari batu bata, yang secara keseluruhan bentuk bangunan situs trowulan terbuat dari batu bata merah.

Museum ini buka pada hari Selasa sampai Minggu, Senin dan hari libur nasional museum ini tutup. Jam buka museum mulai pukul 7 pagi sampai pukul 4 sore. Tiket masuknya sebesar Rp 2.500/orang.

Museum Trowulan

Sejarah Museum Trowulan berkaitan erat dengan sejarah situs arkeologi Trowulan. Reruntuhan kota kuna di Trowulan ditemukan pada abad ke-19. Sir Thomas Stamford Raffles, gubernur jenderal Jawa antara tahun 1811 sampai tahun 1816 melaporkan keberadaan reruntuhan candi yang tersebar pada kawasan seluas beberapa mil. Saat itu kawasan ini ditumbuhi hutan jati yang lebat sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan survei yang lebih terperinci.
Keperluan mendesak untuk mencegah penjarahan dan pencurian artefak dari situs Trowulan adalah alasan utama dibangunnya semacam gudang penyimpanan sederhana yang akhirnya berkembang menjadi Museum Trowulan.[2] Museum ini didirikan oleh Henri Maclaine Pont, seorang arsitek Belanda sekaligus seorang arkeolog, serta berkat peran Bupati Mojokerto, Kanjeng Adipati Ario Kromodjojo Adinegoro.[3]
Museum baru secara resmi dibuka pada tahun 1987.[4] Bangunan museum ini mencakup lahan seluas 57.625 meter persegi, bangunan ini menampung koleksi Museum Trowulan lama serta berbagai arca batu yang sebelumnya disimpan di Museum Mojokerto.
Pembangunan museum baru telah diajukan di kawasan ini [5] dan lokasi ini telah diusulkan untuk menjadi kawasan Warisan Dunia UNESCO [6] [7]



Thursday, 7 February 2013

Kerajaan Majapahit (bangunan)


Wisata Trowulan Candi Tikus

Berikut ini adalah Candi Tikus. Konon menurut penuturan masyarakat setempat dahulu kala saat ditemukan candi ini menjadi sarang Tikus. Bentuk candi yang unik dan dikelilingi kolam ini ditemukan dalam keadaan tertimbun tanah. Para pakar arkeologi mengemukakan beberapa pendapat, ada yang menyebut candi ini sebagai tempat pertirtaan  keluarga Raja dan  kolam permandian, ada  pula sebagian yang mengatakan menjadi tempat  pengelolaan sumber air untuk keperluan rakyat Trowulan.
 Bangunan candi Tikus ini berukuran 29. 5 meter  x 28. 25 meter berbentuk segi empat. Keunikan lain yaitu terdapat pancuran yang terbuat dari batu andhesit berbentuk teratai pada setiap sisi dinding kolam. Kemudian di tengah bangunan candi yang berbentuk menara dengan puncak yang datar. Lalu pada bagian sisi kaki dinding terdapat 17 pancuran air berbentuk bunga teratai.

Wisata Trowulan (CANDI BRAHU)

Berikutnya perjalanan saya mengunjungi Candi Brahu. Dahulu diperkirakan diambil dari nama Waharu atau Warahu. Candi Brahu ini merupakan salah satu dari sekian banyak candi yang tersebar di Trowulan. Kekhasan bangunan candi di wilayah Jawa Timur adalah bangunan tersusun dari batu bata. Sedangkan di daerah jawa tengah lebih banyak terbuat dari batu.
Candi Brahu ini berada di desa Bejijong, dusun Jambu mente. Kecamatan Trowulan.Mojokerto-Jawatimur. Menurut keterangan dari dokumen museum Trowulan konon Candi Brahu yang tersusun dari tumpukan batubata ini dibuat pada abad ke 14. Candi ini memiliki langgam  pemujaan Budha. Tingginya 25,7 meter dan ukuran panjang candi 15 cm dan lebarnya 22, 5 meter. merupakan candi tertinggi di Jawa Timur.

Wisata Trowulan (kolam)

Kolam kuno ini disebut Kolam Segaran. Terdapat di dukuh Trowulan, Kabupaten Mojokerto - Jawa Timur. Luasnya 6,5 hektar. Dengan panjang 375 meter dan lebar 175 meter. Sekeliling kolam ini bersusun batu bata setebal kurang lebih 1.60 meter dan kedalaman kolam sekitar 2, 80 meter.
Konon Kolam kuno ini baru diketemukan Maclain Pont seorang Insinyur di bidang Gula  yang tertarik pada arkeologi  pada tahun 1926 dalam keadaan tertimbun tanah.
Diduga kolam ini mempunyai beberapa fungsi sebagai tempat rekreasi Raja, waduk air, dan ada yang menyebutnya sebagai salah satu telaga. Kolam Segaran kuno yang dibangun pada abad ke 14 ini juga berfungsi untuk mengatasi banjir dan mengelola perairan masyarakat Trowulan.


Hebatnya di bawah kolam ini terdapat semacam gorong - gorong air atau terowongan air yang cukup besar beberapa tempat, untuk mengatur masuk dan keluarnya air. Saya jadi berdecak kagum dengan tehnologi nenek moyang kita pada abad ke 13- 14. Mereka sudah bisa mengatasi banjir dengan tehnologi yang sederhana dan tidak mengundang arsitek dari luarnegeri.
Oya pada masa sekarang kolam ini tidaklagi berfungsi sebagai tempat permandian tetapi menjadi salah satu tempat rekreasi memancing dan bersantai  bersama keluarga pada hari libur. Jika ingin membawa bekal sendiri dan mencari inspirasi boleh juga mengunjungi kolam kuno ini.
Tempatnya mudah dijangkau dan berada di dekat jalan. Lalu pengunjung bisa langsung  menikmati pemandangan sambil duduk di pinggiran kolam, menikmati wisata kuliner di sekitar lokasi kolam segaran baik pagi maupun senja hari. Pada sekeliling kolam sejak dahulu sudah ada pelataran dari batu bata yang merupakan bagian dari bangunan kolam kuno tersebut.

Wednesday, 6 February 2013

Tak lama lagi liburan sekolah anak- anak tiba. Seandainya lokasi wisata pilhan adalah Jawa Timur, sangat bagus bila menyempatkan untuk  mengajak keluarga berlibur di daerah Trowulan- Mojokerto. Sekali waktu anak - anak perlu menyentuh  dan berkenalan dengan bangunan kuno bukan hanya menyaksikan bangunan modern dan plaza saja.
Pada tanggal 20 Mei  lalu saya berada di Mojowarno -Jombang menyaksikan upacara undhuh- undhuh ( artikel sebelumnya). Selesai upacara tersebut, saya diantar oleh salah satu keluarga untuk berkunjung ke reruntuhan kota kuno  peninggalan jaman Majapahit di daerah Trowulan Mojokerto dan berbagai peninggalan situs kuno lainya. Ada banyak sekali candi di sana tapi tidak semua fotonya bisa saya posting disini.
Di Trowulan  anak - anak bisa melihat langsung berbagai situs kuno peninggalan kerajaan Majapahit berupa candi, artefak, prasasti dan berbagai macam bangunan kuno termasuk juga Kolam Segaran dan Sumur Kuno.
Salah satu kelebihan mengunjungi daerah wisata Trowulan adalah lokasi beberapa candi yang tergolong masih relatif dekat satu sama lain, dan dilengkapi dengan museum yang selalu ramai dikunjungi oleh anak - anak untuk belajar tentang sejarah kerajaan Majapahit secara langsung.
Pengenalan kebudayaan kuno warisan nenek moyang kepada generasi muda sangat penting, agar mereka menghargai kebudayaan negeri sendiri dan menumbuhkan rasa hormat terhadap tanah air. Pernah saya mendengar jual beli situs situs bersejarah dan hilangnya beberapa benda purbakala yang teryata dijual  ke luar negeri. Rasanya memprihatinkan.
Jika tidak sekarang kita lestarikan kekayaan peninggalan sejarah kapan lagi. Kita malu jika bangsa lain yang justru memahami tentang kebudayaan kita dan menyelamatkan berbagai situs purbakala. Bahkan akibat kurangnya kecintaan terhadap peninggalan tersebut, justru menjadikan bahan bahan temuan reruntuhan candi sebagai bahan bangunan rumah.
Melihat dan membaca berita - berita di koran  terkait tentang hilangnya situs purbakala, maka perlu kita kenalkan dan tumbuhkan pada  diri  generasi  muda  kita tentang betapa bernilainya mahakarya leluhur kita dan harus dilestarikan dari generasi ke

trowulan candi

Situs Trowulan adalah satu kawasan di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, tempat ditemukannya banyak peninggalan kuna. Diduga kuat, situs ini adalah salah satu bekas ibukota kerajaan Majapahit.
Kitab Negarakertagama menyebutkan deskripsi puitis mengenai keraton Majapahit dan lingkungan sekitarnya, tetapi penjelasannya hanya terbatas pada perihal upacara kerajaan dan keagamaan. Detil keterangannya tidak jelas, beberapa ahli arkeologi yang berusaha memetakan ibu kota kerajaan ini muncul dengan hasil yang berbeda-beda.
Penelitian dan penggalian di Trowulan pada masa lampau dipusatkan pada peninggalan monumental berupa candi, makam, dan petirtaan (pemandian). Belakangan ini penggalian arkeologi telah menemukan beberapa peninggalan aktivitas industri, perdagangan, dan keagamaan, serta kawasan permukiman dan sistem pasokan air bersih. Semuanya ini merupakan bukti bahwa daerah ini merupakan kawasan permukiman padat pada abad ke-14 dan ke-15.
Trowulan telah dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2009.